Bandara di Medan dan Sekitarnya, Sumatra Selatan yang Perlu Anda Ketahui
Bandara di Medan – Sebagai provinsi dengan 33 kabupaten/kota, Sumatera Utara tidak hanya dilayani oleh satu bandara, melainkan beberapa bandara umum yang tersebar di berbagai lokasi mengingat luasnya demografi provinsi ini yang memiliki populasi mencapai 14,8 juta penduduk. Perlu ditekankan perbedaan antara bandara umum dan bandara khusus, seperti bekas Bandara Polonia Medan yang saat ini difungsikan sebagai landasan udara (lanud) untuk TNI Angkatan Udara dan bukan beroperasi sebagai bandara umum untuk penerbangan sipil. Apa saja bandara umum yang ada di Sumatera Utara?
Daftar Bandara di Medan, Sumatra Selatan
Kualanamu Internasional Airport (KNIA)
Walaupun tidak berlokasi di Kota Medan, akses ke bandara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang ini tidak terlalu jauh dari pusat Kota Medan. Dengan menggunakan bus, perjalanan hanya membutuhkan sekitar 1,5 – 2 jam, sementara kereta api hanya memakan waktu sekitar 40 menit. Terlebih lagi, hadirnya jalan tol yang terhubung dengan kota/kabupaten lain di Sumatera Utara, seperti Tebing Tinggi sampai Binjai, membantu mengurangi jarak perjalanan menuju bandara ini.
Bandara Kualanamu diresmikan pada 25 Juli 2013, dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin peresmian operasional pada 9 September 2013. Kehadiran bandara internasional ini bertujuan sebagai pengganti Bandara Internasional Polonia yang sudah berusia lebih dari 85 tahun dan mengalami kelebihan kapasitas penumpang.
Dengan luas area mencapai 1.650 hektar, Bandara Kualanamu merupkan bandara terbesar keempat di Indonesia, berada di bawah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (2.555 hektar), Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati (1.800 hektar), dan Bandara Internasional Hang Nadim (1.762 hektar).
Sebagai bandara internasional, Bandara Kualanamu menawarkan fasilitas yang lengkap. Menurut laman resmi Angkasa Pura II, fasilitas di Bandara Kualanamu meliputi restoran, duty free, toko ritel, hotel bandara, imigrasi, bea dan cukai, layanan pijat refleksi, informasi turis, dan lain sebagainya. Yang terbaru, Bandara Kualanamu telah menyediakan fasilitas VVIP khusus bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) berupa VVIP Lounge dan jalur khusus untuk proses imigrasi bagi PMI. Calon penumpang yang transit melalui Bandara Kualanamu juga dapat memanfaatkan transportasi kereta Bandara Kualanamu.
Bandara Binaka
Terletak di Gunung Sitoli, Bandara Binaka melayani Kepulauan Nias yang merupakan daerah kepulauan terpisah dari Pulau Sumatera. Jika menggunakan kapal laut dari Kota Sibolga, perjalanan memerlukan waktu 1,5 hari. Waktu ini belum termasuk perjalanan darat dari Medan ke Sibolga yang memakan waktu setengah hari. Dengan total waktu dua hari, dapat mencapai Gunung Sitoli dari Kota Medan.
Penerbangan dengan pesawat kecil dari Bandara Internasional Kualanamu ke Kota Gunung Sitoli, Nias, dapat diselesaikan dalam rentang waktu 30-45 menit. Bagi mereka yang mengutamakan efisiensi waktu, opsi transportasi udara ini menjadi solusi yang tepat. Selain itu, Bandara Binaka memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan seiring dengan kemajuan ekonomi di Gunung Sitoli yang terus meningkat setiap tahun.
Bandara yang memiliki kode IATA: GNS ini mengoperasikan penerbangan dalam negeri. Saat ini, panjang landasan pacu Bandara Binaka mencapai 2.250 meter dengan lebar 30 meter (luas: 67.500 meter persegi). Fasilitas yang tersedia yaitu, Fasilitas telekomunikasi (SSB, VHF), Fasilitas bantu pendaratan (PAPI, R/W Light), Fasilitas navigasi (NDB), Fasilitas bantu pendaratan (PAPI, R/W Light, Penunjang fasilitas penerbangan dan operasi bandar udara, fasilitas penunjang penerbangan (Windshock), Depot Avtur Pertamina, Ruang VIP, Mushola dan lainnya m
Bandara Sisimangaraja
Terletak di Tapanuli Utara, Bandara Sisimangaraja, yang sebelumnya dikenal sebagai Bandara Silangit, dirancang untuk mendukung penerbangan yang cepat menuju destinasi wisata Danau Toba. Sebagai opsi alternatif, Bandara Sisimangaraja menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mencapai lokasi wisata Danau Toba dengan lebih cepat dan menghindari kelelahan dari perjalanan darat, terutama karena perjalanan dari Kota Medan memerlukan waktu 4-6 jam.
Meskipun masih termasuk bandara berukuran kecil, kenyataannya bandara ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi lebih besar, terutama dengan penunjukan Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP). Rencana jangka panjang telah diimplementasikan untuk meningkatkan fasilitas bandara ini, mendukung mobilitas wisata, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Bandara Sibisa
Berlokasi di Pulau Samosir di tengah-tengah Danau Toba, Bandara Sibisa memainkan peran krusial dalam mendukung sektor pariwisata di wilayah tersebut. Pulau Samosir sendiri memfasilitasi akses mudah bagi wisatawan ke berbagai destinasi sekitar Danau Toba, termasuk Parapat dan Silalahi.
Diperkirakan, Bandara Sibisa akan bekerjasama dengan Bandara Sisimangaraja untuk mengakomodasi kedatangan pesawat berkapasitas ATR 72, sementara Bandara Sisimangaraja memiliki desain khusus untuk menerima pesawat komersial seperti Boeing dan Airbus.
Bandara Aek Godang, Padang Lawas Utara
Dengan kekayaan potensi alam di Kabupaten Padang Lawas Utara, bandara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian melalui fasilitas akses udara yang memungkinkan akses yang lebih cepat dan aman ke lokasi-lokasi wisata.
Dengan perjalanan darat sekitar 9 jam dari Kota Medan, Bandara Aek Godang di Kabupaten Padang Lawas Utara menjadi pintu akses yang cepat bagi warga lokal yang ingin menuju Kota Medan untuk berbagai keperluan seperti kesehatan, pendidikan, bisnis, dan lainnya.
Bandara Ferdinand Lumbantobing
Terletak di Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Bandara Ferdinand Lumbantobing menjadi alternatif bagi warga yang berencana melakukan perjalanan udara antara Sibolga dan Medan. Dengan perjalanan darat yang memakan waktu setengah hari, bandara ini menjadi solusi yang efisien bagi masyarakat yang ingin mencapai Medan dalam waktu singkat.
Merupakan fasilitas bandara kelas 3, penerbangan melalui bandara ini kini dapat menangani pesawat ATR 72, yang termasuk dalam kategori pesawat penumpang kelas medium. Bahkan, maskapai seperti Garuda Indonesia telah memulai operasionalnya di sini, menghubungkan masyarakat dan pemerintah dengan berbagai destinasi.
Kesimpulan
Itulah enam bandara umum yang terdapat di Sumatera Utara. Jumlah ini mungkin terus bertambah seiring berjalannya waktu, terutama mengingat peningkatan ekonomi di sekitar Kota Medan yang dibarengi dengan percepatan pembangunan infrastruktur.
Meskipun transportasi udara menawarkan banyak keunggulan, perlu diingat bahwa perjalanan ke bandara juga memerlukan sarana transportasi darat, seperti mobil dengan kabin yang luas untuk menyimpan barang bawaan, kenyamanan, dan berbagai fitur keselamatan lainnya.
Nah, Bagi Anda yang sedang berada di Kota Medan, dan memerlukan kendaraan yang nyaman untuk berkeliling Medan. Anda dapat menjelajahi Medan tanpa repot dengan layanan rental mobil Medan 88 Rent Car. Untuk memesan rental mobil di Medan, cukup mudah dengan menghubungi kontak 0811 6590 888 atau klik contact pada Medan 88 Rent Car.
Mobil Sewa (Rent Car) merupakan fasilitas kendaraan yang digunakan untuk membawa penumpang dalam jumlah sedikit atau banyak, sesuai kebutuhan. Medan 88Rent Car melayani sewa mobil dari dan ke bandara, begitu pula dari satu kota ke kota lain dengan dilengkapi AC berikut sopirnya.