Menelisik Istana Maimun, Destinasi Wisata bersejarah terkenal di Medan

Istana Maimun

Istana Maimun, yang dulunya merupakan bagian penting dari Kerajaan Deli, saat ini difungsikan sebagai museum yang terletak di Jalan Brigjend Katamso No. 1, Medan, Sumatera Utara. Sebagai salah satu destinasi wisata bersejarah terkenal di Medan, Istana Maimun menarik pengunjung dengan keindahan arsitektur megahnya. Bangunan ini juga memiliki sejarah yang kaya sebagai warisan dari Kerajaan Islam Deli.

Sejarah Istana Maimun

Istana Maimun, yang dirancang oleh arsitek Belanda TH Van Erp sekitar tahun 1888, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmoed Al Rasyid Pekasa Alamsyah, keturunan ke-9 Sultan Deli. Luas area istana ini mencakup 3 zona, yakni zona utama, zona masjid (Masjid Raya Al-Mashun), dan lapangan. Dengan total luas 2.772 meter persegi, istana ini memiliki 30 ruangan yang tersebar di lantai pertama dan kedua, yang terbagi menjadi 3 bagian: sayap kiri, sayap kanan, dan bangunan induk. Ruang utama di bangunan induk digunakan untuk upacara adat seperti penobatan sultan, yang dapat diketahui dari keberadaan tahta berwarna kuning di dalamnya.

Hingga saat ini, yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid bertanggung jawab atas pemeliharaan kawasan istana. Saat ini, fungsi utama istana adalah untuk menyelenggarakan upacara adat dan kegiatan lainnya. Meskipun kesultanan Deli tidak memiliki kekuasaan politik atas lokasi istana yang sepenuhnya dikelola oleh pemerintahan Indonesia, namun masih memiliki wewenang terkait istana tersebut.

Lokasi dan Rute Menuju Istana Maimun

Lokasi strategis kompleks istana ini berada di Jalan Brigjen Katamso No.66, AUR, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Keunggulan lokasinya terletak pada kedekatannya dengan alun-alun Kota Medan.

Di sekitar alun-alun juga terdapat pusat oleh-oleh khas Medan yang sering dikunjungi oleh para wisatawan. Bagi pengunjung dari luar Kota Medan yang ingin mengunjungi kompleks istana, dapat mengikuti rute berikut ini. Dari Bandara Kualanamu, Anda dapat menggunakan kereta bandara menuju Stasiun Medan.

Setelah tiba di Stasiun Medan, lanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot yang menuju Amplas. Angkot tersebut akan berhenti di depan kompleks istana.

Lebih praktis dan efisien jika Anda memanfaatkan layanan rental dari Medan 88 Rent Car. Penyedia jasa ini menawarkan layanan antar-jemput bagi wisatawan dari Bandara dan lokasi lain, mempermudah perjalanan Anda.

Rental mobil Medan 88 menyediakan berbagai mobil, dari mobil SUV, long elf, hingga mobil mewah seperti Alphard, sangat tepat menjadi pilihan terbaik untuk liburan keluarga akhir pekan. Medan 88 Rent Car memiliki armada yang lengkap dan berkualitas sehingga tersedia juga opsi lain seperti lepas kunci atau bersama dengan sopir pribadi.

Bagi yang berminat mengunjungi destinasi wisata Medan ini, disarankan menyiapkan akomodasi yang baik dan tertata.

Tidak perlu khawatir, harga tiket masuk Istana Maimun terjangkau dan berlaku untuk semua pengunjung, baik dewasa maupun anak-anak. Selain tiket masuk, ada juga biaya parkir kendaraan.

Daya Tarik Istana Maimun

Istana ini sangat kental memancarkan keindahan khas Melayu, khususnya dalam gaya arsitekturnya yang luar biasa menarik. Di samping itu, daya tarik lainnya adalah wisata religi yang ada pada masjid di kompleks istana.

Ada pula Meriam Puntung yang konon memiliki kisah mitos tertentu yang terkait dengannya

Arsitektur Istana Maimun

Istana ini didirikan di lahan seluas 2.7 hektar dengan 30 ruangan yang tersebar di area induk, sayap kiri, dan sayap kanan istana.

Setelah melalui tangga, pengunjung akan memasuki ruang induk istana. Di sini, mereka dapat mengagumi kemegahan takhta sultan. Di sebelah takhta, ada grup musisi Melayu yang menyambut pengunjung dengan alunan musik khas mereka.

Ruangan induk memperlihatkan gaya arsitektur yang mencampur budaya. Detail lengkungan pada pintu dan jendela menunjukkan pengaruh arsitektur Timur Tengah, sementara pintu dan jendela besar mengikuti gaya Eropa. Warna kuning yang mendominasi dan aksen emas adalah cerminan kuat dari warisan budaya Melayu.

Masjid Raya Medan

Bangunan ini bukan hanya berfungsi sebagai pusat ibadah sebagaimana Masjid Istiqlal, tetapi juga menjadi simbol serta situs bersejarah yang ikonik. Dikenal sebagai Masjid Raya Medan, bangunan ini merupakan bukti kehebatan Kesultanan Deli.

Dengan gabungan gaya arsitektur India, Spanyol, dan Timur Tengah, masjid ini memancarkan megahnya yang indah pula.

Berdasarkan informasi dari Disbudpar Sumatera Utara, pembangunan masjid dimulai pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909, saat Sultan Ma’mun Al Rasyid masih berkuasa. Masjid ini dapat menampung 1.500 jamaah, dan masih aktif digunakan hingga sekarang serta menjadi pusat kegiatan keagamaan di Kota Medan.

Meriam Puntung

Salah satu situs bersejarah yang sangat penting untuk dikunjungi adalah Meriam Puntung, sebuah senjata yang terletak tidak jauh dari istana, hanya sekitar 30 langkah dari kompleks istana.

Asal-usul meriam ini masih menjadi misteri. Namun, terdapat cerita lokal yang diyakini oleh penduduk setempat bahwa senjata kuat ini terbelah menjadi dua karena penggunaannya yang terus-menerus.

Salah satu bagian ditempatkan di kompleks istana sedangkan bagian lainnya berada di Tanah Karo. Ada pula mitos yang menyatakan bahwa Meriam Puntung ini adalah perwujudan Putri Hijau, putri dari Kerajaan Haru. Konon, dia berubah menjadi meriam untuk melawan serangan pasukan Kesultanan Aceh.

Meskipun hanya legenda, cerita ini menambah daya tarik sendiri dari tempat ini, seperti cerita mitos Dayang Sumbing dan Sangkuriang yang menjadi awal mula Tangkuban Perahu.

Fasilitas kompleks Istana

Tempat wisata yang memiliki nilai sejarah dan religi ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai. Fasilitas umum seperti toilet dan tempat parkir terlihat terawat dengan baik, memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

Di dalam kompleks istana, pengunjung tidak akan menemukan restoran atau warung makan karena area tersebut sengaja disediakan untuk keperluan wisata yang berfokus pada pendidikan sejarah dan religi.

Meskipun begitu, Anda dan para pengunjung lainnya tidak perlu khawatir tentang kuliner. Tidak jauh dari kompleks istana, terdapat berbagai tempat makan yang menyajikan menu makanan khas Medan yang lezat dan siap untuk menyambut Anda.

Jam Operasional

Tempat wisata bersejarah ini buka setiap hari dari Senin hingga Minggu. Namun, pada hari Jumat, terdapat waktu istirahat dengan jam operasional sebagai berikut: pukul 08.00-12.00 WIB dan pukul 14.00-17.00 WIB.

Sedangkan pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, dan Minggu, jam operasionalnya mulai dari pukul 08.00-17.00 WIB.

Pengunjung diperbolehkan masuk ke wilayah istana untuk mengambil foto dan mempelajari sejarah kerajaan Sumatra Utara secara lebih dekat dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000 per orang.

Disini juga menawarkan busana tradisional Melayu untuk disewakan kepada pengunjung yang ingin berfoto dengan gaya keluarga bangsawan kerajaan masa lampau. Harganya bervariasi, mulai dari Rp. 15.000 hingga Rp. 30.000 per set pakaian

Nah itulah destinasi wisata di Medan yang patut Anda kunjungi. Mengunjungi Istana Maimun, Masjid Raya Al-Mashun, dan Meriam Puntung merupakan kombinasi destinasi wisata yang lengkap untuk dinikmati bersama keluarga.

Ajak anak-anak Anda untuk belajar tentang budaya dan sejarah Kesultanan Deli secara menyenangkan.