Medan, salah satu kota terbesar di Sumatera Utara, Indonesia, memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Salah satu landmark yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kota ini adalah Masjid Raya Al Mashun. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri sejarah masjid besar di Medan ini, mulai dari pendirinya hingga usianya yang membanggakan.
Sekilas Tentang Masjid Raya Al Mashun
Masjid Raya Al Mashun, juga dikenal sebagai Masjid Raya Medan atau Masjid Agung Medan, adalah salah satu mercusuar arsitektur dan spiritual di Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Dibangun pada awal abad ke-20, masjid ini menjadi salah satu ikon penting yang melambangkan keagungan sejarah dan keberagaman budaya di wilayah ini.
Dari segi arsitektur, Masjid Raya Al Mashun menampilkan gaya yang mencolok dan beragam, menggabungkan elemen-elemen dari berbagai budaya dan tradisi. Desainnya mencerminkan pengaruh dari negara-negara seperti India, Spanyol, dan Timur Tengah, menciptakan sebuah karya seni yang memukau dan unik.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Al Mashun juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi masyarakat Medan. Berbagai perayaan dan acara keagamaan diadakan di sini, memperkuat ikatan sosial dan spiritual antarumat beragama.
Sebagai bagian dari kompleks Istana Maimun, masjid ini juga menjadi titik fokus bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi sejarah dan keindahan budaya kota ini. Kehadirannya yang megah dan bersejarah membuatnya menjadi destinasi yang sangat dicari oleh para pengunjung yang ingin merasakan kedamaian dan keagungan spiritual.
Dengan sejarah yang kaya, arsitektur yang memukau, dan peran yang penting dalam kehidupan masyarakat Medan, Masjid Raya Al Mashun terus menjadi salah satu bangunan yang paling berharga dan dihormati di wilayah ini. Bagi siapa pun yang mengunjungi Kota Medan, menjelajahi keindahan dan makna spiritual yang terpancar dari masjid ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Siapa Pendiri Masjid Raya Al Mashun?
Sejarah Masjid Raya Al Mashun dimulai pada awal abad ke-20, tepatnya pada tahun 1906. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alam, yang saat itu telah berusia 113 tahun. Pembangunan masjid ini selesai pada tahun 1909, menjadikannya sebagai masjid tertua di Kota Medan.
Pendiri Masjid Raya Al Mashun adalah Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alam, yang pada saat pembangunan masjid ini sudah berusia lanjut namun tetap memiliki semangat untuk memberikan kontribusi bagi masyarakatnya.
Sultan Ma’mun merupakan sosok yang dihormati dan dihargai dalam sejarah Medan, karena tidak hanya sebagai pemimpin politik tetapi juga sebagai pelindung dan pengembang budaya Islam di kota ini.
Berapa Usia Masjid Raya Al Mashun?
Masjid Raya Al Mashun telah berdiri tegak megah selama lebih dari satu abad. Dengan pembangunannya yang selesai pada tahun 1909, maka pada tahun ini masjid ini telah berusia 115 tahun. Usia yang begitu panjang ini menandakan betapa pentingnya peran Masjid Raya Al Mashun dalam sejarah dan kehidupan masyarakat Medan.
Lokasi Masjid Raya Al Mashun
Masjid Raya Al Mashun terletak di lokasi yang strategis di pusat Kota Medan. Alamatnya berada di Jalan Sisingamangaraja No. 61, Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara. Lokasinya yang mudah dijangkau membuatnya menjadi destinasi wisata religi yang populer di kalangan pengunjung.
Jam Buka Masjid Raya Al Mashun
Jam buka Masjid Raya Al Mashun adalah selama 24 jam setiap harinya. Sebagai tempat ibadah utama di Kota Medan, masjid ini menyambut pengunjung sepanjang hari dan malam. Namun, perlu diperhatikan bahwa saat waktu sholat tiba, masjid ini hanya menerima jamaah yang ingin menjalankan ibadah sholat.
Di luar waktu sholat, pintu masjid terbuka lebar untuk umum, sehingga pengunjung dapat datang kapan pun mereka mau untuk menikmati keindahan dan kedamaian tempat ini. Dengan jam buka yang fleksibel seperti ini, Masjid Raya Al Mashun menjadi destinasi yang cocok bagi siapa pun yang ingin merasakan atmosfer spiritual dan keindahan arsitektur masjid ini kapan saja.
Harga Tiket Masuk Masjid Raya Al Mashun
Berbeda dengan beberapa situs wisata lain di Medan, Masjid Raya Al Mashun tidak memungut biaya tiket masuk. Artinya, siapapun boleh memasuki area masjid ini secara gratis dan merasakan kedamaian serta keindahan arsitektur dan sejarahnya.
Daya Tarik Masjid Raya Al Mashun
Masjid Raya Al Mashun, sebuah monumen megah yang menandai keindahan arsitektur dan keberagaman budaya di Medan, menarik perhatian para pengunjung dengan sejumlah daya tariknya yang unik. Berikut ini adalah beberapa hal menarik tentang Masjid Besar Di Medan:
Sejarah Masjid
Salah satu daya tarik utama Masjid Raya Al Mashun adalah sejarahnya yang kaya dan bersejarah. Pembangunan masjid ini dimulai pada awal abad ke-20, tepatnya pada tahun 1906, oleh Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alam. Selesai dibangun pada tahun 1909, masjid ini menjadi simbol keberanian dan semangat masyarakat Medan dalam mempertahankan nilai-nilai keagamaan dan budaya.
Situs Wisata Religi Untuk Semua Pemeluk Agama
Masjid Raya Al Mashun bukan hanya tempat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga menjadi situs wisata religi yang ramah untuk semua pemeluk agama. Keindahan arsitektur dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya menarik minat pengunjung dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan. Di sinilah pengunjung dapat merasakan harmoni dan toleransi antar umat beragama, yang menjadi ciri khas Medan sebagai kota multikultural.
Perancangnya Merupakan Arsitek Belanda
Salah satu fakta menarik tentang Masjid Besar Di Medan adalah perancangnya yang merupakan seorang arsitek Belanda. Dengan adopsi gaya arsitektur dari berbagai negara seperti Timur Tengah, India, dan Spanyol, masjid ini menjadi bukti keahlian dan keberagaman kreatif yang dibawa oleh arsitek Belanda pada masa itu. Kontribusi mereka dalam membangun warisan budaya di Indonesia, termasuk masjid ini, tidak dapat diabaikan.
Berada di Kompleks Istana Maimun
Lokasi Masjid Raya Al Mashun yang berada di kompleks Istana Maimun menambah daya tariknya sebagai destinasi wisata. Pengunjung tidak hanya dapat mengunjungi masjid yang megah, tetapi juga dapat mengeksplorasi keindahan Istana Maimun yang menjadi simbol kejayaan Kesultanan Deli. Keberadaan keduanya di satu lokasi menciptakan pengalaman wisata yang menyeluruh, memperkaya pengetahuan pengunjung tentang sejarah dan budaya Medan.
Dengan kombinasi sejarah yang kaya, nilai keagamaan yang mendalam, desain arsitektur yang indah, dan lokasi yang strategis, Masjid Raya Al Mashun memancarkan daya tarik yang tak tertandingi bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan budaya dan spiritual Kota Medan.
Fasilitas di Masjid Raya Al Mashun
Meskipun berfungsi sebagai tempat ibadah utama, Masjid Besar Di Medan juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai. Mulai dari area parkir kendaraan, toilet dan kamar mandi, hingga ruang ibadah yang nyaman, semua fasilitas ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.
Dengan sejarah yang kaya, lokasi yang strategis, dan fasilitas yang lengkap, Masjid Besar di Medan ini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang berkunjung ke Kota Medan. Jelajahi keindahan arsitektur dan keberagaman budaya Islam di sini, dan rasakan kedamaian yang terpancar dari setiap sudutnya.
Nikmati pengalaman wisata tanpa batas di kota Medan dengan menyewa mobil terbaik dari penyedia jasa rental mobil Medan 88 Rent Car. Berkunjung ke berbagai tempat wisata menjadi lebih nyaman dan mudah dengan armada yang handal dan pelayanan yang dapat diandalkan dari kami.
Alamat : Jalan Sei Padang No. 154, Padang Bulan Selayang I, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20154
No. Telp : 0811 6590 888
No. WhatsApp : 0811 6590 888